Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari? - Hallo Masyarakat Indonesia Seputar Hutang Negara Indonesia, Pada Seputar Hutang Negara Indonesia Akan Membahas Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?, Saya Telah Menyiadakan Seputar Hutang Negara Indonesia Yang Berkaitkan Tentang Kemajuan/Keterpurukan Ekonomi Indonesia . mudah-mudahan isi Artikel Import Kali ini Dapat Anda Mengerti. okelah, ini dia Artikel Hutang Negara Kali ini.

Judul Artikel : Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

lihat juga


Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Prabowo Subianto, lawan dari calon presiden incumbent Joko “Jokowi” Widodo pada pemilihan presiden tahun depan mengatakan bahwa utang pemerintah Indonesia bertambah Rp1 triliun tiap-tiap hari.

The Conversation menghubungi pengamat ekonomi Yenny Tjoe dari Griffith University, Australia untuk memeriksa kebenaran klaim Prabowo hal yang demikian.
Analitik

Sempurna utang suatu negara pada jangka waktu tertentu diperoleh dari menjumlahkan utang lama dan utang baru. Utang lama berarti utang yang diakumulasi oleh pemerintahan dahulu dan diturunkan terhadap pemerintahan berikutnya.

Sementara itu, utang baru merupakan utang yang dilaksanakan oleh pemerintahan kini untuk membiayai keperluan jangka waktu kini. Untuk menilai berapa jumlah utang bertambah tiap-tiap hari, karenanya yang dievaluasi merupakan utang baru yang dikerjakan semenjak pemerintahan baru diawali.

Melainkan perlu kita ingat juga bahwa pemerintah tak mengerjakan pinjaman tiap-tiap hari, tapi cocok keperluan pembiayaan selama satu jangka waktu pemerintahan.

Sebagai teladan, aku akan mencoba memberikan gambaran perihal pertambahan utang pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi menurut data utang luar negeri Indonesia yang diliris di situs Bank Indonesia.

Dikala Presiden Jokowi dilantik pada Oktober 2014, nominal utang Indonesia yang diturunkan pemerintahan sebelumnya (SBY) merupakan $295 miliar (Rp3.569 triliun). Pada bulan Juli 2018, data sementara menampilkan utang Indonesia berjumlah $358 miliar.

Artinya, selama 3 tahun dan 9 bulan, dari Oktober 2014 sampai Juli 2018, utang selama pemerintahan Jokowi bertambah sebesar $63 miliar, seimbang dengan $17 miliar per tahun.

Eks Presiden SBY dilantik pada Oktober 2009, nominal utang Indonesia pada ketika itu ialah $170,8 miliar. Pada akhir pemerintahannya, jumlah utang menjadi $295.4 miliar, artinya, selama lima tahun jangka waktu ke-2 presiden SBY, utang bertambah $124,6 miliar, atau berimbang dengan $25 miliar per tahun.

Diagram di bawah ini menonjolkan rata-rata pertambahan utang per hari menurut tiga golongan peminjam: pemerintah sentra, Bank Indonesia dan swasta (termasuk Badan Usaha Milik Negara), dinilai dengan dolar Amerika dan rupiah.
Perbandingan utang per hari antara jangka waktu SBY (Oktober 2009-Oktober 2014) dan jangka waktu Jokowi (Oktober 2014-Juli 2018) dalam rupiah dan dolar Amerika. Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia

Dari diagram di atas dapat diperhatikan bahwa untuk jangka waktu Oktober 2014 hingga Juli 2018, utang Indonesia bertambah rata-rata $46 juta per hari. Dengan poin tukar US$1 = Rp14.320, jumlah itu sepadan dengan Rp0,66 triliun per hari. Jumlah itu terdiri dari:

Utang pemerintah sentra bertambah rata-rata Rp0,54 trilliun per hari;
Utang Bank Indonesia berkurang rata-rata Rp0,03 triliun per hari; dan
Utang swasta bertambah Rp0,15 triliun per hari.

Pada masa pemerintahan Jokowi, utang pemerintah sentra memang mendominasi. Ini sebab pemerintah membutuhkan tarif besar untuk mensupport pembangunan infrastruktur dan program pelayanan publik, serta reformasi birokrasi dan administrasi.

Seandainya diperbandingkan dengan jangka waktu pemerintahan SBY, utang Indonesia dari Oktober 2009 hingga Oktober 2014 bertambah rata-rata $69 juta per hari. Dengan skor tukar US$1 = Rp12.085 dikala itu, jumlah itu berimbang dengan Rp0,83 triliun per hari, terdiri dari:

Utang pemerintah sentra bertambah rata-rata Rp0,24 trilliun per hari;
Utang Bank Indonesia berkurang Rp0,01 triliun per hari; dan
Utang swasta bertambah Rp0,60 triliun per hari.

Hasil analisa

Merujuk pada data terupdate, rata-rata utang Indonesia bertambah Rp0,66 triliun per hari selama pemerintahan Jokowi. Oleh sebab itu pernyataan Prabowo seputar jumlah utang Indonesia meningkat Rp1 triliun per hari dikala ini tak cermat. – Yenny Tjoe
Pengkajian sejawat tertutup (blind ulasan)

Aku kurang lebih sependapat dengan pernyataan penulis bahwa pernyataan utang pemerintah bertambah Rp1 triliun per hari kurang pas.

Ini sebab pola data utang cuma dapat diobservasi paling pesat dalam jangka satu bulan.

Jadi data mengenai utang diumumkan tiap bulan oleh pemerintah, melewati Kementerian Keuangan untuk utang pemerintah, dan Bank Indonesia untuk keseluruhan posisi utang luar negeri.

Sehingga kalaupun akan dinilai secara rata-rata, sebaiknya konsisten menurut frekuensi ketersediaan datanya.

Model lainnya dapat diperhatikan untuk data Produk Dalam Bruto (PDB). BPS (Badan Sentra Statistik) melaksanakan perhitungan dan mengeluarkan pengumuman publik tiap triwulan untuk PDB, karenanya perhatikan data cuma dapat diungkapkan untuk jangka paling kencang tiap-tiap triwulan hal yang demikian.

Sesungguhnya, aku tak demikian itu mengenal data utang yang dibuat referensi (berhubungan pernyataan Prabowo 1 September ini). Bila asumsinya menurut data yang diumumkan ke publik, data terupdate yang dipakai pada dikala itu kemungkinan merujuk hingga Juni 2018.

Berhubungan diagram yang ditampilkan ada bagusnya sumber datanya juga diceritakan. Umpamanya apakah data hal yang demikian berasal dari Statistik Utang Luar Analisis Indonesia (SULNI)? Dan jika referensinya yakni utang luar negeri yang dikerjakan oleh pemerintah, karenanya cuma skor (i) dan nilai (ii) yang diperhitungkan.

Jadi kalaupun dipaksakan dihitung per hari, pertambahan utang pemerintah (termasuk didalamnya posisi utang Bank Indonesia) yakni Rp0,51 triliun per hari, lebih kecil dari Rp0,66 triliun.

Untuk memberikan ilustrasi yang utuh mengenai data utang, tak cuma disajikan secara totaliter melainkan juga secara rasio. Utang pemerintah dapat saja meningkat secara mutlak nominal melainkan menurun menurut rasio PDB. – Riatu Mariatul Qibthiyyah

The Conversation mengecek kebenaran klaim dan pernyataan calon presiden memasuki pemilihan presiden (pilpres) 2019. Pernyataan mereka dianalisa oleh para pakar di bidangnya. Analisa kemudian diberi ke spesialis lainnya untuk dianalisa. Telaah dilaksanakan tanpa mengenal siapa penulisnya (blind ulasan).



Demikianlah Artikel Teka Teki Kali ini Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Sekian Artikel Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?, mudah-mudahan bisa dipahami anda semua. baiklah, sekian artikel kali ini, Salam Indonesia.

Anda sedang membaca artikel Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari? dan artikel ini url permalinknya adalah http://ilikeswimoninternetandblowbubbles.blogspot.com/2018/08/cek-fakta-apakah-benar-utang-indonesia_17.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?

Cek Fakta: Apakah benar utang Indonesia bertambah Rp1 triliun per hari?